PENGARUH  6, 8 DAN 10 KALI PEMAKAIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP RENDEMEN HASIL REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS BASA HOMOGEN NaOH

Amirul Mukminin; Debora Ariyani; Eka Megawati; Yuniarti Yuniarti

doi:10.51673/jips.v4i2.1709

Amirul Mukminin Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas Bumi, Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, Indonesia
Debora Ariyani Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas Bumi, Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, Indonesia
Eka Megawati Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas Bumi, Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, Indonesia
Yuniarti Yuniarti Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas Bumi, Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.51673/jips.v4i2.1709

Keywords: used cooking oil, methyl ester, biodiesel, GC-MS homogeneous catalyst,

Abstract

Research has been carried out on the effect of using used cooking oil 6, 8 and 10 times usage on the % yield of methyl ester formation (biodiesel) using a homogeneous base catalyst of 0.6% mass NaOH. All used cooking oil samples were reacted with methanol with a reactant ratio of 1:5 % by mass. The transesterification reaction of each sample was carried out at 60°C for 40 minutes. The yield of used cooking oil samples for 6 times of use was 96.6%, while 8 and 10 times of use showed values that were not much different, 96.4 and 96% by mass, respectively. Gas Chromatography (GC) and Mass Spectrocopy (MS) detected 14 peaks of the compound and that the 3 highest peaks indicated that the sample contained a methyl ester. Each peak of line 4 is methyl palmitate (C₁₇H₃₄O₂) with an area of 36.66%, peak of line 6 is methyl oleate (C₁₉H₃₆O₂), area of 55.7% and retention time of 17.92 minutes; the peak of line 7 is methyl nonadecanoate (C₂₀H₄₀O₂) with an area of 4.41% and a retention time of 18.093 minutes.

References

[1] F. Ma and M. A. Hanna, Biodiesel Production: A Review, Bioresour. Technol. 70, 1 (1999).
[2] M. Maghami, S. M. Sadrameli, and B. Ghobadian, Production of Biodiesel from Fishmeal Plant Waste Oil Using Ultrasonic and Conventional Methods, Appl. Therm. Eng. 75, 575 (2015).
[3] P. Y. Persulesy, K. Basri, and E. Suprapto, Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Biodisel Berbasis Biji Buah Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) Terhadap Emisi Gas Buang Mesin Diesel., (2022).
[4] S. H. Rezeika, I. Ulfin, and Y. L. Ni’mah, Sintesis Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Katalis NaOH Dengan Variasi Waktu Reaksi Transesterifikasi Dan Uji Performanya Dengan Mesin Diesel, Akta Kim. Indones. 3, 175 (2018).
[5] N. Bialangi, ANALISIS BIODIESEL DARI KONVERSI MINYAK JELANTAH DENGAN KROMATOGRAFI GAS, Penelit. Kolaboratif Dana BLU MIPA 1, (2015).
[6] A. Kapuji, S. Hadi, and Z. Arifin, Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah, J. Chemtech 7, 1 (2021).
[7] A. Mukminin, E. Megawati, I. K. Warsa, Y. Yuniarti, W. A. Umaro, and D. Islamiati, Analisis Kandungan Biodiesel Hasil Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Berdasarkan Perbedaan Kosentrasi Katalis NaOH Menggunakan GC-MS, Sang Pencerah J. Ilm. Univ. Muhammadiyah But. 8, 146 (2022).
[8] M. Busyairi, A. Za’im Muttaqin, I. Meicahyanti, and S. Saryadi, Potensi Minyak Jelantah Sebagai Biodiesel Dan Pengaruh Katalis Serta Waktu Reaksi Terhadap Kualitas Biodiesel Melalui Proses Transesterifikasi, J. Serambi Eng. 5, (2020).
[9] S. Oko, M. Mustafa, A. Kurniawan, and D. Willain, Sintesis Biodiesel Dari Minyak Kedelai Melalui Reaksi Transesterifikasi Dengan Katalis CaO/NaOH, J. Teknol. 13, 1 (2021).
[10] A. Mukminin, E. Megawati, D. Ariyani, I. K. Warsa, J. Monde, and S. Sapril, Pengaruh Waktu Reaksi Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Bantuan Katalis Bassa NaOH Terhadap Sifat Fisika Dan Kimia Produk Biodiesel, J. Educ. 5, 3817 (2023).
[11] A. Muhammidah, Studi Variasi Waktu Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel Menggunakan Abu Batang Pisang Sebagai Katalis Heterogen Dengan Kosolven Aseton, (2019).
[12] I. Suirta, Preparasi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Kelapa Sawit, J. Kim. (2009).
[13] I. W. Muderawan and N. K. P. Daiwataningsih, Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.) Dan Analisis Metil Esternya Dengan GC-MS, in Prosiding Seminar Nasional MIPA (2016).
[14] J. Prasetyo, Studi Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel, J. Ilm. Tek. Kim. 2, 45 (2018).
[15] A. A. Majid, D. Prasetyo, and Y. C. Danarto, Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Iradiasi Gelombang Mikro, (2012).
[16] E. Setiawati and F. Edwar, Teknologi Pengolahan Biodiesel Dari Minyak Goreng Bekas Dengan Teknik Mikrofiltrasi Dan Transesterifikasi Sebagai Alternatif Bahan Bakar Mesin Diesel, Ris. Ind. (2012).
[17] F. I. Darmawan, Proses Produksi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Metode Pencucian Dry-Wash Sistem, J. Tek. Mesin 2, (2013).
[18] S. Oko, M. Mustafa, A. Kurniawan, and N. A. Muslimin, Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Metode Adsorbsi Menggunakan Arang Aktif Dari Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri), J. Ris. Teknol. Ind. 14, 124 (2020).
[19] E. Permana, M. Naswir, M. E. T. Sinaga, A. Alfairuz, and S. D. S. Murti, Kualitas Biodiesel Dari Minyak Jelantah Berdasarkan Proses Saponifikasi Dan Tanpa Saponifikasi, JTT (Jurnal Teknol. Ter. 6, 26 (2020).
[20] T. Gultom, Individual Textbook Biokimia.

EFFECT OF 6, 8 AND 10 TIMES USING COOKING OIL ON THE RESULTS OF TRANSESTERIFICATION REACTIONS USING HOMOGEN BASED CATALYST NaOH

Abstract

References